JAKARTA |Infomedia Nusantara – Jumat (13/09/2024). Ditengah perkembangan zaman, apalagi memasuki era digitalisasi ini, kebudayaan merupakan salah satu aspek yang mengikuti akan kemajuan teknologi. Apalagi kebudayaan adalah pola kehidupan peradaban manusia dalam menjalankannya di dunia ini.
Namun antara kebudayaan dan kemajuan teknologi tersebut, jika tidak berimbang, maka akar kebudayaan sebagai pola dasar tatanan hidup masyarakat akan tergerus dan akhirnya perubahan budaya tidak dapat dihindari lagi. Jika mengarah kepada hal yang positif, tentunya sangat menunjang dan mendukung. Namun jika tidak, maka akan menimbulkan budaya yang sudah tertata dari generasi sebelumnya menjadi berubah bahkan hilang ditelan waktu.
Kerajaan dan Kesultanan Nusantara adalah salah satu bentuk budaya yang harus dilestarikan, karena merupakan warisan dari nenek moyang bangsa kita. Namun jika tidak ada penanganan khusus mengenai pelestarian tersebut, maka bisa jadi akan sedikit demi sedikit hilang bahkan punah. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran generasi saat ini dalam melestarikan kebudayaan Kerajaan-Kesultanan Nusantara, karena lebih menggemari akan kemajuan teknologi dan era digital.
Melihat perkembangan tersebut, salah satu tokoh masyarakat yang sangat konsern akan pelestarian budaya Kerajaan-Kesultanan Nusantara, Yang Mulia Syarif Andi Sahriansyah Alwi, Ketua umum Salatin Asyrof Azzahro Trah Kesultanan-Kerajaan Nusantara memberikan pandangan nya
“Perlu ada peran serta pemerintah dalam melestarikan budaya Nusantara, khusus sejarah dan peninggalan Kerajaan Kesultanan Nusantara di Indonesia. Memang ada badan pelestarian cagar budaya, ada juga Kementerian pariwisata, ada Kemendikbud namun aplikasi di lapangan masih belum menyentuh ex Kerajaan Kesultanan serta wilayah adat di Nusantara. Perlu adanya badan khusus atau kementerian khusus yang fokus pada pemberdayaan ex kerajaan kesultanan serta wilayah adat dalam bingkai NKRI, ” ujarnya kepada media.
“Organisasi kami, Salatin Asyrof Azzahro Trah Kesultanan Kerajaan melakukan konsolidasi para keluarga ex kerajaan kesultanan maupun wilayah adat untuk mencintai dan melestarikan adat budaya asli Nusantara agar tidak tergerus oleh budaya luar negeri, ” Syarif Andi menjelaskan visi misi dari organisasi yang dipimpin nya.
Ada masalah atau hal yang perlu ditangani segera oleh pemerintah, antara lain :
1. Pelestarian adat budaya ex kerajaan kesultanan serta wilayah adatnya.
2. Pemberdayaan ex kesultanan kerajaan sebagai mitra pemerintah untuk pembangunan Nusantara berbasis adat Nusantara.
3. Perlunya kementerian kebudayaan atau badan khusus kebudayaan di bawah presiden untuk menjaga adat budaya Nusantara.
“Memang perlu sekali adanya kementerian kebudayaan pelestarian cagar budaya serta pariwisata di bawah presiden agar adat budaya asli Nusantara tidak hilang di telan zaman.”
“Harapan saya selaku aktivis budaya dan juga ketua umum Salatin Asyrof Azzahro Trah Kesultanan Kerajaan, agar kita menjaga dan melestarikan adat budaya Nusantara sebagai bagian aset bangsa Indonesia, ” pungkasnya menutup perbincangan dengan media. (**).