Jakarta | Informasi TV  – Puluhan nasabah PT Asuransi WanaArtha Life (WAL) mendatangi kantor pusat PT WAL di Mampang, Jakarta Selatan untuk meminta kejelasan nasib uang investasi mereka yang saat ini sedang dalam proses likuidasi. Senin(14/10).

Aksi Para nasabah yang meminta mereka ingin bertemu dengan Tim Likuidasi PT WAL sempat alami bentrokan dari satpam penjaga gerbang kantor PT WAL yang keadaan kantor tersebut di gembok dan para nasabah tidak di izinkan masuk, tetapi akhrinya setelah ada berdiskusi antara perwakilan nasabah dengan satpam PT WAL akhrinya mereka di izinkan sekitar 12 orang perwakilan nasabah untuk masuk beraundensi langsung dengan ketua TL PT WAL Harvardy Muhammad Iqbal, S.H., M.H. dan nasabah yang lain diizinkan masuk menunggu di halaman kantor PT WAL.

Ketua TL PT WAL Harvardy Muhammad Iqbal, S.H., M.H ketika ditemui oleh awak media menjelaskan tujuan maksud para pemegang polis / nasabah WanaArtha life melakukan aksi damai ke kantor PT WAL karena terkait hak nya mereka yang masih belum kita selesaikan secara tuntas.

“Sesuai dengan permintaan mereka para nasabah yang ingin beraundensi dengan kami dan kami sudah menerima dengan baik di sini”, ujar Harvardy.

Ada beberapa point yang sudah dibahas dan intinya para nasabah bertanya perkembangan dari Likuidasi bagaimana?, kendala-kendala yang di alami dari tim likuidasi apa saja dan solusi apa saja yang bisa dilakukan bersama antara nasabah dan TL PT WAL untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan optimal, contohnya terkait akset yang disita oleh Kejaksaan dan apa yang bisa nasabah lakukan , terkait akset yang di sita/blokir oleh bareskrim, terkait dengan koordinasi antara TL WAL dengan OJK, jelas Harvardy.

Supaya nasabah dan TL PT WAL bisa sama-sama dalam satu perahu bisa berjuang untuk kepentingan pemegang polis dan berjuang tidak hanya dengan TL PT WAL saja tetapi juga bersama dengan instasi terkait khususnya OJK, kata Harvardy.

Dan yang saat ini yang sudah kami dibagikan kepada pemegang polis itu ada sekitar kurang lebih Rp 180.000.000.000,- , jadi kurang lebih nasabah mendapatkan haknya sekitar 1% dan aset dari PT WAL masih ada bangunan dan tanah tapi keadaan saat ini masih diblokir oleh Bareskrim tetapi kami masih terus berusaha untuk berkomunikasi terkait aset tersebut dengan pihak Bareskrim, ungkap Ketua TL PT WAL

Kemudian Aset PT WAL yang berupa reksadana ini, tetapi statusnya saat ini adalah sita eksekusi oleh kejaksaan, ini sedang kami upayakan dan nasabah pada audensi hari ini juga sudah meminta kami untuk melakukan upaya hukum atau aksi yang nyata bisa dilihat para nasabah terkait pengambil aset tersebut.

Jika ditanya terkait masa tugas TL PT WAL hanya tinggal beberapa bulan lagi dan apa bisa di terus bertugas atau tidak, ketua TL WAL mengatakan ;”Masa tugas kami TL itu 2 tahun terhitung dari 30 Desember 2022 – 30 Desember 2024 dan yang menugaskan kami menjadi TL PT WAL dari RUPS maka yang memperpanjang tugas kami dari sebagai TL PT WAL itu adalah dari hasil RUPS kembali”, kata Harvardy.

Kami sudah minta RUPS kepada para pemegang saham tetapi pada RUPS pertama para pemegang saham tidak hadir dan kami sudah kembali mengajukan untuk RUPS ke dua tetapi kami tidak tahu apakah nanti para pemegang saham bisa hadir atau tidak, walaupun kami juga berupaya untuk rapat secara daring dengan para pemegang saham dan kuasa hukum dari PT WAL, ucapnya

Tetapi intinya mereka belum bisa menentukan TL PT WAL di perpanjang atau tidak dan para pemegang saham sudah meminta disiapkan daftar keputusan sekuler seandainya mereka tidak bisa hadir dalam RUPS ke dua nantinya, kata Harvardy

Kita dari pihak TL PT WAL menginginkan apa yang sudah kita awalin harus bisa kita akhri dengan sebaik-baiknya, tutur Harvardy. (Ril/).

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *