JAKARTA | Infomedia Nusantara – Minggu (05/05/2014). Salah cabang olahraga paling digemari seluruh jagad raya adalah Sepak Bola.

Wajar saja olah raga satu ini digemari karena mengandung teknik seni dan mengibur penonton. Olahraga ini begitu menimbulkan decak kagum penonton tua, muda, wanita maupun anak-anak, khusus pemain favoritnya.

Bila ada satu eksebisi atau pertandingan sepak bola pasti dipenuhi penggemarnya meskipun harus menggerogoti koceknya.

Sepak bola sudah menjadi industri besar khususnya di Eropa maupun belahan dunia lainnya. Pemain sepak bola kelas dunia rata-rata bergaji milyaran rupiah dalam satu pekan.

Hal itu yang menggiurkan setiap orang karena ingin menjadi pemain bola kesohor dan berpenghasilan jutaan dolar $ US.

Untuk mencapai pemain sepak bola kelas dunia tidak mudah, ada syarat tertentu, ada sekolahnya, latihan kontinu, dan ada martabat didalamnya.

Ada kriteria ketat kepada setiap calon pemain Sepak Bola. Pertama pendataan nama, umur, tinggi, berat badan, total body fat ( lemak), otot, bone mass ( tulang), body mass index ( indeks tulang), daily calorie ( kalori harian), total body water ( jumlah air dlm tubuh), vesceral fat level ( tinggi lemak) , vesceral fat rating ( pertumbuhan lemak ) , dan masa otot.

Juga akan diamati dan dikontrol Anatomical Region, meliputi lengan kanan dan kiri, kaki kanan dan kiri, bagian dada, pinggang, leher, bahu, tulang, perut, betis, dan berat badan.

Selain hal diatas masih seabrek syarat yang harus dipenuhi dan dilaksanakan bagi seorang pemain sepak bola profesional , antara lain harus berlatih terus diutamakan di sekolah sepak bola ( anak-anak ); teknik serangan, teknik defencie, kekuatan, ketepatan waktu, daya saing, fokus, reaksi, disiplin, hubungan , persahabatan, hormat, rasa, pribadi, mental, komunikasi, organisasi, semua itu berkaitan dengan mental.

Teknik salah satu kriteria yang paling mendapat penilain penting ;
Ball Receiving ( penerimaan bola ), Dribbiling ( penggiringan bola ), Passing, Shoting, Defending.

Kemudian dalam hal Taktik ;
Defensife bisa individual dan kolektif, seperti positioning, anticipation, interception, marking, covers. Dalam kolektif ini methodenya ; pressing, drop off dan set pieces.

Sedangkan Attacking ( menyerang ) individual yang harus dicermati dan di lakukan dan dihindari ; positioning, losing marks, support time, cross, key passes, switching, wall passes, dan overlapping.

Adapun dalam hal collective ; combined play, direct play, counter attack dan set pieces.

Mengingat sepak bola kita hanya berdasarkan hobi di tempat masing-masing, dan kalau touch ada pelatih hanya sekedar saja. Pengajaran dan pelatihan belum berstandar seperti disekolah atau berlatih yang memiliki modul sepak bola, maka tentu tidak akan optimal.
Mungkin dari tulisan singkat ini bisa berguna sebagai tambahan infomasi bagi pemain dan pecinta sepak bola Indonesia.

Standarisasi sepak bola yang berlatih dgn continue dan ketat dapat menjadikan Industri sepak bola bisa go internasional.
STY sebagai pelatih sepak bola nasional tim Indonesia sudah mulai bagus tetapi perlu mendudukan dgn benar bagaimana seni bermain bola sesuai standarisasi dan metode yang seharusnya. !!

Selamat Tim Nasional Sepak Bola Indonesia

(Djafar Badjeber).

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *